18.10 Unijuction Oscillator





1. Tujuan [Kembali]

Mempelajari dan mengetahui apa itu unijunction oscillator, prinpsip kerja, dan simulasi rangkaiannya.


2. Komponen [Kembali]

2.1 Transistor UJT



Uni Junction Transistor (UJT) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Transistor Sambungan Tunggal adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor, UJT memiliki tiga terminal dan hanya memiliki satu sambungan. Pada umumnya UJT digunakan sebagai Saklar Elektronik dan penghasil Isyarat Pulsa. Seperti namanya, Uni Junction Transistor atau UJT juga digolongkan sebagai salah satu anggota dari keluarga Transistor, namun berbeda dengan Transistor Bipolar pada umumnya, Uni Junction Transistor atau UJT ini tidak memiliki Terminal/Elektroda Kolektor. UJT  yang memiliki Tiga Terminal ini terdiri dari 1 Terminal Emitor (E) dan 2 Terminal Basis (B1 dan B2). Oleh karena itu, Transistor UJT ini sering disebut juga dengan Dioda Berbasis Ganda (Double Base Diode).

2.2 Resistor



Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.

Cara menghitung nilai resistansi resistor:

 

2.3 Kapasitor Bipolar



Kapasitor bipolar adalah kapasitor yang memiliki polaritas kutub positif dan kutub negatif. Kapasitor digunakan untuk menyimpan muatan listrik.

Cara menghitung nilai kapasitansi kapasitor:

 

 


2.4 Transistor 2N1711


NPN artinya tipe transistor yang bekerja atau mengalirkan arus negatif dengan positif sebagai biasnya. Transistor NPN mengalirkan arus negatif dari kaki emitor ke kolektor. Emitor berperan sebagai input dan kolektor berperan sebagai output apabila transistor diberikan arus positif pada basisnya.

2.5 Osiloskop


Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari.


3. Dasar Teori [Kembali]

Perangkat tertentu, transistor unijunction dapat digunakan dalam rangkaian osilator satu tingkat untuk memberikan sinyal pulsa yang cocok untuk aplikasi rangkaian digital.  Transistor unijunction dapat digunakan dalam  yang disebut sebagai osilator relaksasi seperti yang ditunjukkan oleh rangkaian dasar Gambar 18.37.



Resistor Rt dan kapasitor Ct adalah komponen timing yang mengatur laju rangkaian osilasi.  Frekuensi berosilasi dapat dihitung menggunakan Persamaan.  (18.48), yang termasuk intrinsik stand-off rasio transistor tidak berfungsi η sebagai faktor (selain Rt dan Ct) dalam frekuensi operasi osilator.
Biasanya, transistor yang tidak berfungsi memiliki rasio stand-off dari 0,4 ke 0,6.

Kapasitor Ct diisi melalui resistor Rt menuju tegangan suplai Vbb. Selama voltase kapasitor Ve berada di bawah tegangan stand-off (Vp) yang diatur oleh voltase B1 - B2 dan rasio stand-off transistor η
Ujung emitor yang tidak berfungsi muncul sebagai rangkaian terbuka. Ketika tegangan emitor melintasi kapasitor Ct melebihi nilai Vp, rangkaian unijunction menyala, kapasitor dilepaskan, setelah itu rangkaian pengisian baru dimulai. Saat unijunction menyala, sebuah kenaikan tegangan terjadi di R1 dan penurunan tegangan terjadi di R2 seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 18.38.

Sinyal pada emitor adalah bentuk gelombang tegangan gigi gergaji yang pada basis 1 adalah pulsa positif dan pada basis 2 adalah pulsa negatif. Beberapa variasi rangkaian osilator yang tidak berfungsi disediakan pada Gambar 18.39.


4. Prinsip Kerja [Kembali]

Saat Tegangan diantara Emitor (E) dan Basis 1 (B1) adalah Nol, UJT tidak menghantarkan arus listrik, Semikonduktor batang yang bertipe N akan berfungsi sebagai penghambat (memiliki resistansi yang tinggi). Namun akan ada sedikit arus bocor yang mengalir karena bias terbalik (reverse bias).

Pada saat tegangan di Emitor (E) dan Basis 1 (B1) dinaikan secara bertahap, resistansi diantara Emitor dan Basis 1 akan berkurang dan arus terbalik (reverse current) juga akan berkurang. Ketika Tegangan Emitor dinaikan hingga ke level bias maju, arus listrik di Emitor akan mengalir. Hal ini dikarenakan Hole pada Semikonduktor yang di doping berat bertipe P mulai memasuki daerah semikonduktor tipe N dan bergabung kembali dengan Elektron yang di Batang Semikonduktor bertipe N (yang di doping ringan). Dengan demikian Uni Junction Transistor atau UJT ini kemudian mulai menghantarkan arus listrik dari B2 ke B1.


5. Gambar Rangkaian [Kembali]

Gambar 18.37


Gambar 18.39 (a)

Gambar 18.39 (b)

Gambar 18.39 (c)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar