Sensor Pendeteksi Asap Rokok di Suatu Ruangan




1.Tujuan [kembali]
        1. Membuat rangkaian pendeteksi asap rokok dengan memanfaatkan sensor Mq-7
        2. Memahami cara kerja rangkaian pendeteksi asap rokok
        3. Melakukan simulasi sensor pendeteksi asap rokok

2. Alat dan Bahan [kembali]
   
      2.1 Alat
         
           1. Voltmeter
                           

       Berfungsi untuk mengukur tegangan pada rangkaian,             ketika percobaan berlangsung.
    
        

     






          2.Power Suplay/ Catu Daya 
 

        Catu daya (power suplay) merupakan bagian terpenting dalam elektronika yang memiliki fungsi sebagai sumber tenaga listrik.

            

          3. Ampere Meter      


         Ampere meter adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur besar arus pada suatu rangkaian.





    2.2 Bahan
         
          1. Resistor

              Resistor merupakan komponen listrik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik danarus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum ohm:

           4.Relay
                              



        Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan     merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang   terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal   (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip   Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan   arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang   bertegangan lebih tinggi

 

            5.BC547
       


         Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya

  






                    Datasheet Transistor BC547
                     
             

           6. Op-Amp

        
      Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.



          7. Sensor MQ-7

       Sensor MQ7 merupakan sensor gas karbon monoksida yang berfungsi untuk mengetahui konsentrasi gas karbon monoksida (CO), sensor MQ7 memiliki sensitivitas tinggi dan respon cepat terhadap gas karbon monoksida dan keluaran dari sensor MQ7 berupa sinyal analog dan membutuhkan tegangan DC sebesar 5Volt[4].





3. Dasar Teori[kembali]
   
          MQ 7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC, jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur gas karbon monoksida.

Kondisi Standar Sensor Bekerja
- VC/(Tegangan Rangkaian) = 5V±0.1
- VH (H)/ Tegangan Pemanas (Tinggi) = 5V±0.1
- VH (L)/ Tegangan Pemanas (Rendah) = 1.4V±0.1
- RL/Resistansi Beban Dapat disesuaikan
- RH Resistansi Pemanas = 33Ω±5%
- TH (H) Waktu Pemanasan (Tinggi) = 60±1 seconds
- TH (L) Waktu Pemanasan (Rendah) = 90±1 seconds
- PH Konsumsi Pemanasan = Sekitar 350mW

Kondisi Lingkungan
- Tao/Suhu Penggunaan = -20℃-50℃
- Tas/Suhu Penyimpanan = -20℃-50℃
- RH/Kelembapan Relatif = kurang dari 95%RH
- O2 Konsentrasi Oksigen = 21%(stand condition) (Konsentrasi Oksigen dapat mempengaruhi sensitivitas)

Karakteristik Sensitivitas
- Rs/ Tahanan Permukaan Terhadap Tubuh = 2-20k pada 100ppm Carbon Monoxide(CO)
- a(300/100ppm)/ Tingkat Konsentrasi Kemiringan = Kurang dari 0.5 Rs (300ppm)/Rs(100ppm)
- Standar Kondisi Bekerja = Temperature -20℃±2℃ Kelembapan 65%±5% , RL:10KΩ±5%, Vc:5V±0.1V VH:5V±0.1V, VH:1.4V±0.1V
- Waktu Panaskan Tidak kurang dari 48 jam
- Jarak Deteksi: 20ppm-2000ppm carbon monoxide     


4.Percobaan [kembali]
      

 






  

  4.3. Video [kembali]



     4.4. Link Download [kembali]

             4.4.1 Video Simulasi
             4.4.2 Gambar Rangkaian
             4.4.3 File HTML
             4.4.4 Datasheet Transistor
             4.4.5 File Proteus
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar